ESAI ILMIAH
Esai ini Diajukan untuk Memenuhi
Syarat Tugas Praktek Ujian Akhir
Bahasa Indonesia
SMA NEGERI 3
BANGKO PUSAKO
KECAMATAN BANGKO PUSAKO
KABUPATEN ROKAN HILIR
TP 2010-2011
KERANGKA
Topik : Meningkatkan Hasil Belajar
Pembatasan
Topik : Meningkatkan Hasil Belajar Kelas XII IPS SMAN 3 Bangko Pusako
Judul : Upaya Penggunaan Metode Pembelajaran
Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas XII IPS SMAN 3
A. PENDAHULUAN
B. I S I
1.
Sebelum Penggunaan
Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas XII IPS
1.
Pencapaian Juara
Umum dipegang Siswa Jurusan IPA
2.
Hasil Belajar IPS
Belum Mencapai Tujuan Pendidikan
2.
Model Pembelajaran
Kooperatif
1.
Pengertian
2.
Langkah-Langkah
Pembelajaran Kooperatif
3.
Penggunaan Model
Pembelajaran Kooperatif di Kelas XII IPS
1.
Keunggulan
2.
Kelemahan dan
Cara Mengatasinya
C. PENUTUP
1.
Kesimpulan
A.
PENDAHULUAN
Selama ini
Jurusan IPS di sebuah SMA dikenal jurusan untuk siswa-siswa yang kemampuan intelektualnya
kurang, dibandingkan dengan jurusan IPA yang dikenal dengan jurusan siswa-siswa
yang yang intelektualnya tinggi. Anggapan seperti ini bisa benar dan bisa juga tidak, ataupun
anggapan ini bisa saja tidak untuk semua SMA. Tetapi dikelas XII IPS SMA Negeri
3 Bangko Pusako hal ini memang terbukti,
kalau hasil belajar jurusan IPS masih dibawah siswa jurusan IPA. Pada waktu
pembagian raport smester ganjil TA 2010-2011, yang juara umum masih di pegang
oleh siswa jurusan IPA.
Hal ini terjadi
karena sebelumnya guru bidang studi di IPS belum menggunakan metode
pembelajaran kooperatif dan masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab.
Dengan penggunaan metode ceramah, siswa kelas XII belum bisa memaksimalkan
hasil belajarnya, karena hanya sebagian siswa yang dapat aktif. Dan dikelas XII
IPS, siswa lebih cocok dengan metode pembelajaran kooperatif. Dikarenakan
dengan penggunaan metode kooperatif maka siswa dapat lebih aktif dan dapat
bertukar pengetahuan dengan teman di satu kelompok belajarnya.
Dengan demikian
seharusnya guru menggunakan metode pembelajaran kooperatif untuk proses
pembelajaran dikelas XII IPS SMAN 3 Bangko Pusako. agar kedepannya kemampuan
siswa jurusan IPS tidak dibawah kemampuan siswa jurusan IPA.
B.
I
S I
1.
Sebelum Penggunaan
Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas XII IPS
A. Pencapaian
Juara Umum dipegang Oleh Siswa Jurusan IPA
Disaat pembagian raport untuk sekolah
SMAN 3 Bangko Pusako pada tahun ajaran 2010/2011 untuk yang juara satu umum
masih dipegang oleh siswa jurusan IPA, dengan perbandingan nilai yang mencolok
jauh. Siswa yang mencapai nilai tertinggi di jurusan IPS hanya mencapai nilai
rata-rata 7,28. Sedangkan siswa yang jurusan
IPA seperti dapat mencapai nilai rata-rata 8,75. (Data kurikulum T.A 2010-2011)
Hal ini terjadi karena sebelumnya,
guru bidang studi di kelas XII IPS belum menggunakan motode pembelajaran yang
sesuai dengan kemampuan siswa.
B. Hasil
Belajar Siswa Jurusan IPS Kelas XII Belum Mencapai Tujuan Pendidikan
Pada semester sebelumnya, metode yang digunakan
terutama untuk mengajar di bidang studi inti dominan dengan metode ceramah dan
tanya jawab. Ternyata menunjukan bahwa siswa hanya sekitar 20-30% yang mendapat
nilai diatas KKM , itupun dengan nilai tertinggi 7,80. Hasil belajar kelas XII
IPS saat ini ternyata belum mencapai tujuan pendidikan. (Data kurikulum T.A 2010-2011)
Tujuan pendidikan sebenarnya dapat
dicapai melalui suatu proses. Proses yang dimaksud dapat dituangkan dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar baik didalam kelas maupun diluar kelas. Hal
ini dapat dilakukan melalui beberapa komponen diantaranya : tujuan interaksi
yang diharapkan, bahan atau pesan yang akan disampaikan, peserta didik atau
siswa, model serta metode yang akan digunakan guru dan lingkungan untuk
menyampaikan agar tercapaianya suatu tujuan, sarana dan prasarana.
Salah satu komponen diatas yang harus
diperhatikan, adalah metode serta model pembelajaran. Agar proses belajar kelas
XII IPS dapat meningkat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka guru harus
mampu membuat model pembelajaran yang tepat, memilih metode yang cocok dengan
beberapa kriteria.
Diantara
model pembelajaran yang ada, model pembelajaran kooperatif sangat mendukung
untuk meningkatkan hasil belajar kelas XII IPS.
2.
Penggunaan Metode
Kooperatif
1)
Pengertian
Metode
kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu
sama lainnya sebagai satu tim. Jadi siswa dapat belajar kelompok bersama
teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan
keapda orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan cara menyampaikan
pendapat mereka secara berkelompok. Maka dengan sendirinya akan ditemukan sosok
atau pribadi yang dapat berfikir secara kritis.
Dengan
cara menghargai pendapat orang lain dan saling membetulkan kesalahan secara
bersama, mencari jawaban yang paling tepat dan baik denga cara mencari
sumber-sumber informasi darimana saja seperti : buku paket, buku
diperpustakaan, dan buku penunjang lainnya untuk dijadikan pembantu dalam
mencari jawaban yang benar. Serta juga memperoleh pengetahuan tentang pemahaman
terhadap materi pelajaran semakin luas dan semakin baik.
2) Langkah-Langkah
Pembelajaran Kooperatif
Menurut (Isjoni, 2005 : 72-74) langkah-langkah pembelajaran kooperatif
adalah :
Fase
I
Menyampaikan
tujuan dan motivasi peserta didik dimana guru menyampaikan semua tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut dan memotivasi
peserta didik untuk beajar.
Fase
II
Menyiapkan
informasi, dimana guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan
demonstrasi atau lewat bacaan.
Fase
III
Mengorganisasikan
peserta didik dalam kelompok, dimana guru menjelaskan kepada peserta didik
bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar
melakukan transisi secara efisien.
Fase
IV
Membimbing
kelompok bekerja dan belajar dimana guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka bertugas.
Fase
V
Evaluasi,
dimana guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari
atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya.
Fase
VI
Memberikan
penghargaan, dimana guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun
hasil individu maupun kelompok.
3. Penggunaan
Metode Pembelajaran Kooperatif di Kelas XII IPS
1) Keunggulan
Dengan
metode kooperatif, berarti siswa belajar tidak berpusat hanya kepada guru
seperti yang diungkapkan (Jumiati,2010:7)
bahwa pengetahuan harus ditemukan oleh
peserta didik sendiri, guru hanya berfungsi sebagai fasilatator dan motifator.
Oleh karena itu, dengan pembelajaran kooperatif siswa kelas XII IPS dapat
mencapai belajar yang sesuai dengan tujuan belajar berupa hasil belajar
akademik, yaitu unggul dalam membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang
sulit. Dan lebih nyata dapat menerima prestasi yang menonjol dalam tugas-tugas
pembelajaran akademik dengan memanfaatkan kemampuan tutor sebaya untuk meminimalisi
kemampuan kelompok bawah, serta bagi kelompok atas dapat meningkatkan kemampuan
akademiknya.
Melalui
interaksi yang lakukan dikelas XII IPS yang sesuai dengan prinsip pembelajaran
kooperatif yaitu dengan adanya interaksi terbuka maka anggota kelompok dituntut
saling memberi dan menerima masukan dari masing-masing anggota. Siswa akan
paham tentang apa yang menjadi masalah dalam pelajarannya. Bila pemahaman sudah
ada maka dengan sendirinya hasil belajar akan dapat dicapai. Kesemuanya itu
tidak terlepas dari pengawasan guru sebagai moderator, fasilator dan motivator.
2) Kelemahan
dan Cara Mengatasinya
Adapun kelemahan dari metode kooperatif, tapi semua
ini masih dapat diatasi. Seperti, kelas dapat menjadi ribut. Ini bisa diatasi
dengan cara memberi pengawasan pada masing-masing kelompok.
Banyak siswa di kelas XII IPS tidak
senang apabila disuruh bekerjasama dengan yang lain. Siswa yang tekun merasa
harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang
kurang minder diempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai. Siswa
yang tekun merasa temannya yang kuarang mampu hanya menumpang pada hasil jerih
payahnya. Hal ini tidak perlu dikwatirkan sebab dalam model pembelajaran kooperatif
bukan kognitifnya saja yang dinilai tetapi dari segi efektif dan
psikomotoriknya juga dinilai seperti kerja sama diantara anggota kelompok,
keaktifan dalam kelompok serta sumbangan nilai kepada kelompok.
Banyak siswa di kelas XII IPS takut
bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil, bahwa satu orang
harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut. Dalam pembelajaran
kooperatif pembagian tugas rata, setiap
anggota kelompok harus dapat mempresentasikan apa yang telah didapatnya dalam
kelompok sehingga ada pertanggung jawaban secara individu.
C.
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Dengan
banyaknya banyaknya keunggulan pembelajaran kooperatif dan walaupun masih ada
kelemahan tapi masih bisa diatasi, semestinya guru bidang studi dapat
menggunakan metode pembelajaran kooperatif sungguh-sungguh, dan metode
pembelajaran kooperatif sangat cocok untuk diterapkan dikelas XII IPS SMAN 3
Bangko Pusako.
Dengan
guru menerapkan metode pembelajaran kooperatif dengan sungguh-sungguh di kelas
XII IPS SMAN 3 Bangko Pusako, maka dapat meningkatkan hasil belajar. Dan
kedepannya khususnya di SMAN 3 Bangko Pusako, untuk yang meraih juara umum
adalah siswa dari jurusan IPS. Karena dengan jurusan IPS yang meraih juara
umum, maka untuk disebuah SMA tidak ada lagi anggapan jelek terhadap jurusan
IPS.
daftar pustaka
Jumiati. 2010.
Skripsi - Metode Pembelajaran Kooperatif.
Http://www.google/blog
spot/metodepembelajarankooperatif/smun1malang.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar