SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA SRIWAHYUNI TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA
4/ 5 dari 1001 ulasan

Jumat, 15 Maret 2013

esai ilmiah bahasa indonesia terbaru 2013



ESAI ILMIAH












Esai ini Diajukan untuk Memenuhi
Syarat Tugas Praktek Ujian Akhir
Bahasa Indonesia















SMA NEGERI 3 BANGKO PUSAKO
KECAMATAN BANGKO PUSAKO
KABUPATEN ROKAN HILIR
TP  2010-2011


KERANGKA

Topik                          :     Meningkatkan Hasil Belajar
Pembatasan Topik      :    Meningkatkan Hasil Belajar Kelas XII IPS  SMAN 3 Bangko Pusako
Judul                           :    Upaya Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Kelas XII IPS SMAN 3

A.    PENDAHULUAN
B.     I S I
1.      Sebelum Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas XII IPS
1.      Pencapaian Juara Umum dipegang Siswa Jurusan IPA
2.      Hasil Belajar IPS Belum Mencapai Tujuan Pendidikan
2.      Model Pembelajaran Kooperatif
1.      Pengertian
2.      Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
3.      Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif  di Kelas XII IPS
1.      Keunggulan
2.      Kelemahan dan Cara Mengatasinya
C.    PENUTUP
1.      Kesimpulan




A.    PENDAHULUAN

Selama ini Jurusan IPS di sebuah SMA dikenal jurusan untuk siswa-siswa yang kemampuan intelektualnya kurang, dibandingkan dengan jurusan IPA yang dikenal dengan jurusan siswa-siswa yang yang intelektualnya tinggi. Anggapan seperti ini  bisa benar dan bisa juga tidak, ataupun anggapan ini bisa saja tidak untuk semua SMA. Tetapi dikelas XII IPS SMA Negeri 3 Bangko Pusako  hal ini memang terbukti, kalau hasil belajar jurusan IPS masih dibawah siswa jurusan IPA. Pada waktu pembagian raport smester ganjil TA 2010-2011, yang juara umum masih di pegang oleh siswa jurusan IPA.
Hal ini terjadi karena sebelumnya guru bidang studi di IPS belum menggunakan metode pembelajaran kooperatif dan masih menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. Dengan penggunaan metode ceramah, siswa kelas XII belum bisa memaksimalkan hasil belajarnya, karena hanya sebagian siswa yang dapat aktif. Dan dikelas XII IPS, siswa lebih cocok dengan metode pembelajaran kooperatif. Dikarenakan dengan penggunaan metode kooperatif maka siswa dapat lebih aktif dan dapat bertukar pengetahuan dengan teman di satu kelompok belajarnya.
Dengan demikian seharusnya guru menggunakan metode pembelajaran kooperatif untuk proses pembelajaran dikelas XII IPS SMAN 3 Bangko Pusako. agar kedepannya kemampuan siswa jurusan IPS tidak dibawah kemampuan siswa jurusan IPA.




B.         I S I

1.        Sebelum Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif di Kelas XII IPS

A.       Pencapaian Juara Umum dipegang Oleh Siswa Jurusan IPA
Disaat pembagian raport untuk sekolah SMAN 3 Bangko Pusako pada tahun ajaran 2010/2011 untuk yang juara satu umum masih dipegang oleh siswa jurusan IPA, dengan perbandingan nilai yang mencolok jauh. Siswa yang mencapai nilai tertinggi di jurusan IPS hanya mencapai nilai rata-rata 7,28. Sedangkan siswa yang jurusan  IPA seperti dapat mencapai nilai rata-rata 8,75. (Data kurikulum T.A 2010-2011)
Hal ini terjadi karena sebelumnya, guru bidang studi di kelas XII IPS belum menggunakan motode pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa.

B.       Hasil Belajar Siswa Jurusan IPS Kelas XII Belum Mencapai Tujuan Pendidikan
Pada semester sebelumnya, metode yang digunakan terutama untuk mengajar di bidang studi inti dominan dengan metode ceramah dan tanya jawab. Ternyata menunjukan bahwa siswa hanya sekitar 20-30% yang mendapat nilai diatas KKM , itupun dengan nilai tertinggi 7,80. Hasil belajar kelas XII IPS saat ini ternyata belum mencapai tujuan pendidikan. (Data kurikulum T.A 2010-2011)
Tujuan pendidikan sebenarnya dapat dicapai melalui suatu proses. Proses yang dimaksud dapat dituangkan dalam pelaksanaan proses belajar mengajar baik didalam kelas maupun diluar kelas. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa komponen diantaranya : tujuan interaksi yang diharapkan, bahan atau pesan yang akan disampaikan, peserta didik atau siswa, model serta metode yang akan digunakan guru dan lingkungan untuk menyampaikan agar tercapaianya suatu tujuan, sarana dan prasarana.
Salah satu komponen diatas yang harus diperhatikan, adalah metode serta model pembelajaran. Agar proses belajar kelas XII IPS dapat meningkat sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, maka guru harus mampu membuat model pembelajaran yang tepat, memilih metode yang cocok dengan beberapa kriteria.
Diantara model pembelajaran yang ada, model pembelajaran kooperatif sangat mendukung untuk meningkatkan hasil belajar kelas XII IPS.


2.        Penggunaan Metode Kooperatif

1)        Pengertian
Metode kooperatif adalah mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu tim. Jadi siswa dapat belajar kelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan kesempatan keapda orang lain untuk mengemukakan gagasannya dengan cara menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok. Maka dengan sendirinya akan ditemukan sosok atau pribadi yang dapat berfikir secara kritis.
Dengan cara menghargai pendapat orang lain dan saling membetulkan kesalahan secara bersama, mencari jawaban yang paling tepat dan baik denga cara mencari sumber-sumber informasi darimana saja seperti : buku paket, buku diperpustakaan, dan buku penunjang lainnya untuk dijadikan pembantu dalam mencari jawaban yang benar. Serta juga memperoleh pengetahuan tentang pemahaman terhadap materi pelajaran semakin luas dan semakin baik.
2)      Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Menurut (Isjoni, 2005 : 72-74) langkah-langkah pembelajaran kooperatif adalah :


Fase I
Menyampaikan tujuan dan motivasi peserta didik dimana guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut dan memotivasi peserta didik untuk beajar.
Fase II
Menyiapkan informasi, dimana guru menyajikan informasi kepada peserta didik dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan.
Fase III
Mengorganisasikan peserta didik dalam kelompok, dimana guru menjelaskan kepada peserta didik bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase IV
Membimbing kelompok bekerja dan belajar dimana guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka bertugas.
Fase V
Evaluasi, dimana guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersentasikan hasil kerjanya.
Fase VI
Memberikan penghargaan, dimana guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil individu maupun kelompok.


3.      Penggunaan Metode Pembelajaran Kooperatif di Kelas XII IPS
1)      Keunggulan
Dengan metode kooperatif, berarti siswa belajar tidak berpusat hanya kepada guru seperti yang diungkapkan (Jumiati,2010:7) bahwa  pengetahuan harus ditemukan oleh peserta didik sendiri, guru hanya berfungsi sebagai fasilatator dan motifator. Oleh karena itu, dengan pembelajaran kooperatif siswa kelas XII IPS dapat mencapai belajar yang sesuai dengan tujuan belajar berupa hasil belajar akademik, yaitu unggul dalam membantu peserta didik memahami konsep-konsep yang sulit. Dan lebih nyata dapat menerima prestasi yang menonjol dalam tugas-tugas pembelajaran akademik dengan memanfaatkan kemampuan tutor sebaya untuk meminimalisi kemampuan kelompok bawah, serta bagi kelompok atas dapat meningkatkan kemampuan akademiknya.
Melalui interaksi yang lakukan dikelas XII IPS yang sesuai dengan prinsip pembelajaran kooperatif yaitu dengan adanya interaksi terbuka maka anggota kelompok dituntut saling memberi dan menerima masukan dari masing-masing anggota. Siswa akan paham tentang apa yang menjadi masalah dalam pelajarannya. Bila pemahaman sudah ada maka dengan sendirinya hasil belajar akan dapat dicapai. Kesemuanya itu tidak terlepas dari pengawasan guru sebagai moderator, fasilator dan motivator.
2)      Kelemahan dan Cara Mengatasinya
Adapun  kelemahan dari metode kooperatif, tapi semua ini masih dapat diatasi. Seperti, kelas dapat menjadi ribut. Ini bisa diatasi dengan cara memberi pengawasan pada masing-masing kelompok.
Banyak siswa di kelas XII IPS tidak senang apabila disuruh bekerjasama dengan yang lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang minder diempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai. Siswa yang tekun merasa temannya yang kuarang mampu hanya menumpang pada hasil jerih payahnya. Hal ini tidak perlu dikwatirkan sebab dalam model pembelajaran kooperatif bukan kognitifnya saja yang dinilai tetapi dari segi efektif dan psikomotoriknya juga dinilai seperti kerja sama diantara anggota kelompok, keaktifan dalam kelompok serta sumbangan nilai kepada kelompok.
Banyak siswa di kelas XII IPS takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil, bahwa satu orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut. Dalam pembelajaran kooperatif  pembagian tugas rata, setiap anggota kelompok harus dapat mempresentasikan apa yang telah didapatnya dalam kelompok sehingga ada pertanggung jawaban secara individu.



C.         PENUTUP
1.    Kesimpulan
Dengan banyaknya banyaknya keunggulan pembelajaran kooperatif dan walaupun masih ada kelemahan tapi masih bisa diatasi, semestinya guru bidang studi dapat menggunakan metode pembelajaran kooperatif sungguh-sungguh, dan metode pembelajaran kooperatif sangat cocok untuk diterapkan dikelas XII IPS SMAN 3 Bangko Pusako.
Dengan guru menerapkan metode pembelajaran kooperatif dengan sungguh-sungguh di kelas XII IPS SMAN 3 Bangko Pusako, maka dapat meningkatkan hasil belajar. Dan kedepannya khususnya di SMAN 3 Bangko Pusako, untuk yang meraih juara umum adalah siswa dari jurusan IPS. Karena dengan jurusan IPS yang meraih juara umum, maka untuk disebuah SMA tidak ada lagi anggapan jelek terhadap jurusan IPS.







 daftar pustaka

Jumiati. 2010. Skripsi - Metode Pembelajaran Kooperatif.
Http://www.google/blog spot/metodepembelajarankooperatif/smun1malang.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar